-->

Men are from Mars Women are from Venus

Men are from Mars Women are from Venus

Ternyata menurut seorang ahli Psikologi yang bernama John Grey laki2 itu memiliki fitrah dasar yang berbeda dengan seorang wanita dalam banyak hal. Agar keduanya bisa selaras maka kita perlu mengetahui apa perbedaan kita dan belajar untuk saling memahami dan menyesuaikan diri; jika kita mau maka justru ini akan bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan kita masing2.

Ayah Bunda yuk kita belajar saling memahami perbadaan dasar kita masing-masing, agar hubungan keluarga kita makin harmonis.

Apa saja sich perbedaan utama antara Para Ayah dan Para Bunda.

Menurut John Grey Phd salah satunya adalah:

Stok persediaan kata2 para ayah hanya sekitar 7000 kata/hari
Stok persediaan kata2 para bunda ada lebih dari 20.000 kata/hari

Sebagian besar stok kata para ayah yang hanya 7000 kata/hari itu rata2 sudah dipakai saat bekerja, tapi stock kata2 para bunda yang 20.000 kata/hari itu rata2 masih utuh dan baru sedikit saja digunakan.

Bagi para ayah, pahamilah dan dengarkanlah jika para bunda lebih banyak bicara ketimbang para ayah. Itu sama sekali bukan "Cerewet" lho, tapi fitrah dasar seorang Venusian dan karena stock katanya yang masih utuh.

Berilah para bunda kesempatan untuk menghabiskan stok kata-katanya hingga selesai, dan setelah itu para bunda akan merasa ringan dan rileks mekipun sudah bekerja seharian penuh di rumah.

Jangan pernah katakan Cerewet jika para bunda sedang mengeluarkan isi hatinya dan uneg2nya, cukup dengarkan saja. Karena itulah fitrah dari Wanita yang berasal dari planet Venus yang suka berkomunikasi dengan bicara.

Jadi sekarang kita mulai memahami mengapa di Rumah para bunda lebih banyak bicara dan selalu ingin bicara?; jika ini terjadi berbahagialah wahai para ayah, itu berarti para Bunda tsb belum menghabiskan stok katanya pada orang lain selain kita; so ia adalah bunda yang setia hanya mau bicara pada suaminya. Jadi Bersyukurlah...

Lalu.....

Bagi para Bunda pahamilah jika para ayah lebih suka diam, dan kurang menanggapi pembicaraan kita; karena cara seorang laki-laki menanggapi dan menghadapi masalah adalah dengan diam merenung.

Karena Stok kata2 para ayah hanya 7000/hari sering kali sudah di habiskan saat bekarja maka saat sampai dirumah sudah kehabisan kata2 dan lebih banyak diam dan tidak tahu harus bicara apa lagi.

Ketahuilah bahwa jika para bunda ada masalah, maka akan memilih untuk bicara tapi sebaliknya para ayah jika punya masalah cenderung diam dan diendapkan dalam otaknya dengan cara mengalihkan perhatian seperti baca koran, nonton tv atau mengerjakan kegiatan atau hobinya.

Dan bagi para bunda ini sering di persepsikan sebagai bentuk ketidak pedulian. Maka Pahamilah fitrah para ayah yang seperti ini.

Para bunda merasa di dengarkan jika para ayah memberikan tanggapan melalui bahasa lisan seperti "oh begitu ya !" "Lho kok bisa gitu?" "trus..trus lanjutannya gimana?"

Tapi sayangnya para ayah yang sudah kehabisan stok kata, jadi sering kali lebih suka menanggapinya dengan bahasa tubuh, seperti hanya menggangguk, tersenyum, mengernyitkan dahi atau bahkan sambil duduk di sofa sambil meregangkan badan.

Bagi para bunda Pahamilah bahwa ya itulah fitrah para Ayah yang sudah kehabisan stok kata-kata.

Lalu bagi para ayah usahakanlah mengeluarkan sedikit saja bahasa kata di ahkhir cerita para bunda; misalnya; "Wah menarik juga ya bunda ceritanya". Secuil saja ucapan yang terlontar dari para ayah akan membuat para bunda begitu merasa di perhatikan dan di dengarkan.

Nah... sering kali sangat sederhana bukan..?

Namun jika kita tidak saling memahami bisa jadi yang sederhana ini akan menjadi awal dari ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan bunda.

Share this:

Related Posts
Disqus Comments